Kamis, Juni 30, 2011

Sebabnya aku tak lagi berpuisi?


oleh Koelit Ketjil pada 30 Juni 2011 jam 11:58


Sebabnya aku tak lagi berpuisi?

Karena setiap penyair yang telah melahirkan anak katakata telah membuatkan akta kelahiran atas katakata hasil prosesi persenggamaan khayali penuh birahi, berpeluh huruf, kata, rima, diksi, tanda baca! Full of passion, passionated oleh liur, kelenjar, getah, darah, nanah, dan dahak, kemudian mereka sibuk merayakan pesta kelahiran anak mereka dengan mengundang penyair kondang lainnya berharap mereka bersedia kondangan mengenakan pakaian terbaik mereka dari kemeja batik sampai baju lurik, dari gaun longdress sampai topless, bergincu tebal, menyisir kumis tebal, berharap pujian atas kelahiran anaknya yang elok-cantik-rupawan-rupawati-gagah-perkasa-centil-bahenol karena sebelumnya dia selalu hadir di setiap pesta kelahiran katakata penyair manapun, dia melakukan hal yang sama; LIP SERVICE! Diujung sana seorang mahasiswa sastra tingkat akhir berteriak “MAU DOOONGG LIP SERVICE-NYA!!” lalu penyair centil dari ujung sana geram menghembuskan asap rokoknya serupa banteng memburu selembar kain berwarna merah menyeruduk pemuda tengil itu “KAU PIKIR AKU PENJAJA BALON?? SANA TIUP SENDIRI OTAKMU YANG MENGEMPIS DI SELANGKANGANMU!”

Undangan pun disebar ke semua kritikus-bau kakus agar mereka bersedia menghadiri bedah buku, sontak mereka sibuk dengan berbagai perlengkapan operatik, mengenakan masker sebabnya mereka paham akan membedah kakus sekalipun mereka akan menghirup bau mulut mereka sendiri yang di dalamnya teronggok septic tank yang telah disirami pengharum antiseptik, siap dengan pisau bedah anal-itik, semantik terkadang kritik menjadi simpatik ketika di amplop ada bilangan numerik, terkadang diagnostik menjadi sinical apatik. Bergerundel dalam benak kritikus-bau kakus: “AHHH, ANAK PREMATUR!”

Budayawan-budayawati tak lupa dalam perhelatan sarasehan budaya, mereka hadir dengan kacamata kultur bertengger di batang hidung yang landai. Tak jarang komentar mereka selalu sama seputar; representation of local cultural, cultural identities, cultural shocks, cultural deviations, cultural movements, cultural commitments, cultural enlightments

wartawan-wartawati kenalannya dihubungi via telpon untuk hadir di press confrence, berharap mereka mewartakan kepada publik bahwa telah terbit anak katakata edisi terbarunya. Dia ingin nama anak katakatanya menjadi headline di semua berita surat kabar. Pertanyaan standar sekali dari mulut wartawan pun melayang; “APA PESAN MORAL YANG AKAN ANDA SAMPAIKAN LEWAT TERBITNYA KATAKATA DARI RAHIM KEGELISAHAN ANDA INI?”

Sang sohibul hajat pun mengundang setiap pendoa dari berbagai sekte di acara akikah anak katakata keturunannya, segala doa, puji-pujian terderas mencapai pelataran arrasy, manakala dipertontonkan berkeliling jamaah, anak katakata kebanggaannya sesekali penuh ekspresi, dingin, tersenyum, menangis, diam, lalu para pendoa bergiliran mengguntingi setiap helai serabut huruf halus agar kelak tak nakal, agar tak melenceng dari akidah, agar berbakti pada yang melahirkannya, agar berguna bagi umat, agar katakata yang keluar selalu berupa puja-puji suci, agar para pendoa pulang nanti membawa sekeranjang nasi berkat. Sebagian pendoa memercikan air suci agar Lucifer, belzeebul, batara kala, tak merasuki tubuh mungil soft cover itu dan tak menjadi serupa kitab satanic verses

Untuk menaikan gengsi, sang penyair dengan penuh hormat mengundang pejabat tertinggi meski dia hafal betul yang hadir selalu saja ajudan pribadi yang kemudian membacakan teks atasannya dengan permulaan kalimat: “SEBELUMNYA SAYA INGIN MENGUCAPKAN PERMOHONAN MAAF DARI ATASAN KAMI YANG SEDIANYA BERKENAN HADIR DI ACARA MULIA INI, SESUNGGUHNYA BELIAU AMAT SANGAT INGIN HADIR DISINI AKAN TETAPI KARENA SATU DAN LAIN HAL YANG TIDAK DAPAT DITINGGALKAN, BELIAU HANYA BERPESAN SEMOGA SUKSES SEBAGAIMANA HADIRIN BISA LIHAT PADA KARANGAN BUNGA TERBESAR DI GERBANG DEPAN”

Penyair ini pun mengundang para penyair dan penikmat sastra dunia maya agar hadir pada temu OFF AIR, sekalipun komentar mereka yang terapdet adalah “LIKE THIS” seraya membubuhkan jempol.

-KK-



*komentar kawan-kawan dari facebook*


    • Koelit Ketjil wuuahh, udah ada jempol neh! *ngelirik Shourisha Arashi* :))
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi Ini apa ya, mas KK? :D
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil ya silakan terka sendiri..:)
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi ungkapan yang jujur. harusnya mereka2 yg disebut disini membaca tulisan ini.

      *absen, hadirah.. hehe
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi masih blm ngerti sya? :-P
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil ahh masak Penyair Kalbu, gak ngerti sih! .. *nyolek Shourisha Arashi* :p
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Goenoeng Moelyo wakakakakakakakakak...
      *ngakak Fira'un*
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil nah yg ngakak firaun kyk gni masuk golongan mana neh??? :p
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi ih, kang Koelit koq colek2?
      takut ah.., haha..
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil salahnya situ mirip sabun colek! hehehehhee
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi Maaf sya bukan Penyair kalbu. (sebutan Penyair Kalbu diberikan oleh teman2 sya dulu sewaktu di Rutan, karena sy sering baca puisi di sana, jika dulu sy pernah memakai nama itu, hapuslah dlm ingatan Anda, sebab sy bukan Penyair.)

      saya hanya berpuisi bagi diri sy sendiri. bukan untuk siapa2 dan tak berkehendak menjadi siapa2. ^_^
      5 jam yang lalu · · 2 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi sebenarnya beberapa waktu lalu ada seorang kawan yg mngatakan hal yg sama seperti ini ke saya, dia pun dulu penyair.
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Hari Senjakala mmm...berarti itu termasuk penyair yang suka glaomur yach..ndak pa pa sich, kita siapin aja EO untuk mereka2 ncih, lumayan kan...«lol»
      «« Hari is using the new facebook smileys.
      To enable smileys visit http://apps.facebook.com/orangesmileys/?aff=6as »»
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi memang orientasi kepenyairan orang2 zaman sekarang makin bergeser ya?
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi saya seperti sabun colek?
      hmmm.. saya memang wangi..
      hup aaahh...
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil Ridwan Mahadi, hahhaha rupanya nama itu tidak masuk itungan klo ganti nama akun lagi ya. membaca komenmu aku jadi teringat Wiji Tukul... "penjara sekalipun
      tak bakal mampu
      mendidikku menjadi patuh".... but i still enjoy with your poems, dulur...
      5 jam yang lalu · · 3 orangMemuat...
    • Sandra Palupi
      ‎*belum baca* sungguh puisi yang panjang dan sarat enerji...

      simpen dulu ya, komen berikut setelah baca... nanti dilihat perbedaannya, sebelum dan sesudah baca, apakah ada perbedaannya atau tidak, kalau ada perbedaannya, pastilah komennya le...bih panjang, kalau tidak ada perbedaannya, pastilah karna saya belum baca, jadi cukup copas komen yang sebelumnya, yaitu komen ini. jadi tunggu dulu, saya komentarnya ya saya juga nunggu nunggu apakah akan ada hal yang berbeda. *minggir dulu, ada printer nyala, harus segera nge-print, kalau tidak terlena lagi saya, lupa lagi saya*Lihat Selengkapnya
      5 jam yang lalu · · 2 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil Shourisha Arashi, wangi jeruk lemo! :p ... yg saya tau orientasi seksualnya Ridwan Mahadi, sudah mulai bergeser dari penyuka sesama jenis kepada lawan jenis. patut kita syukuri..hehhehehe.. just killing, Lur! :p
      5 jam yang lalu · · 2 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi Hei hei....keterlaluan. dari dulu saya suka lawan jenis taauu!! hahaha
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil hlaaa.. bukannya baru kemarin ente baru sadar kalau Ivan Gunawan dan Olga syahputra itu laki2!!!..hehehhehehee.. *copas dari lagunya KPC* :p
      5 jam yang lalu · · 2 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi hahahaha...
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi Hahahaha....Sial*n!!!
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil ‎*lempar poto olga* tangkap, Dul Ridwan Mahadi! :))
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil Sandra Palupi, sibuk bu!
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi He eh...poto olga, aku dan note ini apa hubungannya ya? :-P
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil ahh, bukannya kau ini penggemar beratnya Olga.buktinya setiap patah hati selalu nyanyi..Han... hannncuurr..hancurrr..hancurrr..hatiiikuuuuu :P
      5 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi wakakkakakakkkk.....fitnah!
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi eh, kalian berdua ini, sama MANTAN jangan gitu ah!

      hahahaha
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil hahay dia belum tau sensasi sesama jenis rupanya... :)
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi emh???

      glegh..
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi Nah, akhirnya ngaku juga dia tu, Sit. sedang aku gak pernah dan memang gak kyak gitu2an. hihihi....merinding aku. :D
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil
      hhmm.. gini neh yg pemahaman agamanya setengah2. ini kan sudah dijelaskan dalam kitab suci...ehm! Jaammaaahhh....ooo jamaaaahh..."Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dariJENISMU SENDIRI, supaya ka...mu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar-Ruum : 21)....nah, berarti memang harus dari sesama jenis! ya jenis saya sendiri... kalau dulur Ridwan Mahadi kepingin dg diluar jenismu sendiri..misal dg jenis hewan, jenis jin, jenis tumbuh2an ya silakan..monggooo..selamat menikmati Lur! :))Lihat Selengkapnya
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi Hmmm...........kabuuur ah.
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Shourisha Arashi ahahahaha...

      a Ridwan, kita kabur aja yuuuk...
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Ridwan Mahadi wookkehh................aku bisya kepanasannnnnn soalnya si empunya rumah sudah ngeluarin ayat2nya.

      kabuuurrrrrrrrrrrrr....
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil hahahhaa.. silakan, tanda-tanda ini hanya utk mereka yg berpikir..kekekekkekek... byeeeee. titi dj
      4 jam yang lalu · · 2 orangMemuat...
    • Sunker Aja gue kasih tanda pentung saja!
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil maka termasuk golongan SATPAM lah anda..
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Sunker Aja terima kasih sarimin! kami sangat menyayangkan anda tidak berakrobatik dengan huruf berserak lagi....
      4 jam yang lalu · · 2 orangMemuat...
    • Sunker Aja padahal anda itu sangat talented!
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Anas Nasrudin kayanya dapat ide dari esai"tukang sastra".he
      4 jam yang lalu · · 2 orangMemuat...
    • Anas Nasrudin kayanya dapat ide dari esai"tukang sastra".he
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil trimakasih Sunk Bo Kong... rupanya penilaian anda kurang tepat
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil Anas Nasrudin, ide bisa dari mana saja. salah satunya dari esai itu tpi yg lebih banyak dari pertanyaan kawan2.. :p
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Stanislav Kostka L ‎^LIKE THIS^ *jejak Tjap Djempol
      4 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Anas Nasrudin Haha. Kini semua profesi terjangkit virus.mementingkan prestise ketimbang prestasi.
      4 jam yang lalu ·
    • Anas Nasrudin Siapapun kamu,bagaimanapun ujungujungnya minta kelamin (baca-mementingkan napsu pribadi)pidi baiq.
      3 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Puak Cullen wis tak 'LIKE' timbangane mumet.
      3 jam yang lalu ·
    • Sunker Aja lah kang stanis ningalin jejak biologis disini....
      3 jam yang lalu ·
    • Syafruddin Azhar Mengapa...?
      3 jam yang lalu ·
    • Leliana Lesmana itulah sebabnya aku tidak pernah tertarik menghadiri acara kumpul2 penyair, bedah buku dst...apalagi bikin buku...hahahahha.....

      *komen liane tak LIKE wae melu dr.Puak...timbangane mumet....
      2 jam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil kang Syafruddin Azhar, lah masih tanya lagi,segitu panjangnya penjelasan ane.. *masak harus bikin tulissan sepanjang ini lagi, hiiikss* ;(
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil mbk Leliana Lesmana, yoo wis komentmu tak LIKE juga! :p
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Leliana Lesmana aku belum pernah baca puisi kamu KK coba dong tulis sedikit disini cuplikannya saja.
      *kayak iklan felm wae pake iklan...
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil ketaun nih mbk Leliana Lesmana, gak pernah baca notesku, jangan2 termasuk golongan terkahir dari tulisan diatas neh..hehehhee..ehheemm.. jadi terpaksa iklan juga neh.. mampir aja ke timoerlaoetnoesantara, mbak..utk sampel, klik aja -> http://timoerlaoetnoesantara.blogspot.com/2011/05/insomnia-pendosa.html
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Syafruddin Azhar Saya bertanya "judulnya" saja kang...
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil saya menjawab dengan tulisan yg dibawah judul, kang Syafruddin Azhar.... hadeuhhh *jangan sampe minta dibacain langsung ya* *tepok zidat*.. :))
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Leliana Lesmana wuizzzz..tenanan penyair toh kirain 'gadungan' kayak aku......
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil hladalaaaahhh... itu pitnah mbk Leliana Lesmana.. wuuaduhhhh.. *tepok zidat lagi*
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Leliana Lesmana wadalah jidatku kena tepok juga..-P
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Koelit Ketjil ada kupu2 ehh nyamuk sih yg nemplok disitu! :))
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Koelit Ketjil ehh ada jempolnya Kang Gol A Gong..masak cuma jempol seh??? jangan2 masuk golongan terakhir juga neh! jiiakakakakkkk :))
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Gol A Gong belum sy baca ntar, sabar kenapa....
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil hahayy.. orang gak sabar kekasih Farah Quinn...amiennn :))
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Koelit Ketjil kang Stanislav Kostka L, urik tenak ik..nek aku komen ning tulisanmu dhowo2..kowe malah njempoli and laik dis, thok! njempole mambu meneh! *uncali jempol cantengan* hahahhahaa :))
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Gol A Gong Hmmm, lucu juga. Saya jelas tersindir. introspeksilah. Memagn rada repot jika menafsir ini. Paling asik memang menulis saja, lempar ke pasar, terserah publik. Tapi, kalau di Rumah Dunia tidak melakukan prosesi kelahiran lewat bedah/peluncuran, pesannya nggak sampai; yaiu membangun dunia literasi di Banten, hehehe.. pembelaan dirinih...
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil
      hahahaa.. Kang Gol A Gong, tulisan ini memang hadir salah satunya ketika saya main ke Rumah Dunia ngobrol dg beberapa relawan ttg 'essai tukang sastra' salah satunya waktu itu Anas Nasrudin, setelah itu juga ngobrol dg kang Muhyi seputar pe...nyair salon dan beberapa kawan yg menanyakan kok gak pernah bikin lagi 'serupa' puisi atau 'mirip2' sajak lg sih. ini juga kegelisahan saya kalau2 kumpulan 'sejenis' puisi saya (ehhemm..sebenarnya tinggal serahin aja ke gong publishing)..tapi kemudian saya ukur2 diri..hhmmm..dah siap AKIKAHAN blum ya saya ini?? tapi kalau utk berkontribusi demi kemajuan literasi khususnya Banten..mungkin siyap2 aja neh dilempar ke Gong Publishing..ya setidaknya menjadi salah satu referensi 'sejenis puisi terburuk sepanjang peradaban manusia' <-- (meminjam istilah salah satu seniman pengejar proyek di banten) hehehehehehe..Lihat Selengkapnya
      52 menit yang lalu · · 1 orangMemuat...
    • Koelit Ketjil nge-LAIK DIS komen sendiri!..*narsis abis!*... :p
      47 menit yang lalu ·
    • Koelit Ketjil
      oh ya kang Gol A Gong, ada puisinya Wiji Thukul yang menampar saya bertubi..dan komen kang Gong bahwa harus ada pesan yaitu membangun literasi banten juga cukup ngejitak jidat saya... mari kita saksikan berikut ini:.... Apa yang Berharga da...ri Puisiku (sajak Wiji Thukul)

      Apa yang berharga dari puisiku
      Kalau adikku tak berangkat sekolah karena belum membayar SPP
      Apa yang berharga dari puisiku
      Kalau becak bapakku tibatiba rusak
      Jika nasi harus dibeli dengan uang
      Jika kami harus makan
      Dan jika yang dimakan tidak ada?
      Apa yang berharga dari puisiku
      Kalau bapak bertengkar dengan ibu
      Ibu menyalahkan bapak
      Padahal becakbecak terdesak oleh bis kota
      Kalau bis kota lebih murah siapa yang salah?
      Apa yang berharga dari puisiku
      Kalau ibu dijiret utang
      Kalau tetangga dijiret utang?
      Apa yang berharga dari puisiku
      Kalau kami terdesak mendirikan rumah
      Di tanahtanah pinggir selokan
      Sementara harga tanah semakin mahal
      Kami tak mampu membeli
      Salah siapa kalau kami tak mampu beli tanah?
      Apa yang berharga dari puisiku
      Kalau orang sakit mati di rumah
      Karena rumah sakit yang mahal?
      Apa yang berharga dari puisiku
      Yang kutulis makan waktu berbulanbulan
      Apa yang bisa kuberikan dalam kemiskinan yang menjiret kami?

      Apa yang telah kuberikan
      Kalau penonton baca puisi memberi keplokan
      Apa yang telah kuberikan
      Apa yang telah kuberikan
      Apa yang telah kuberikan?

      Semarang,6 maret 86
      Lihat Selengkapnya
      41 menit yang lalu ·