Sebentar lagi fajar
Aku masih mencari kata
Seisi kepala berdengung
Jemariku melemah
Jika saja mentari enggan
Bisa jadi kata-kata menguap
Jika kabut tetap melayang
Maka kelopak ini tak terkatup
Kata, mengapa harus tersiksa olehnya?
Makna, mengapa begitu kuat tuntutannya?
Baru saja niat berkata ‘henti’
Tapi jemari kian berontak
Bergerak lepas tanpa kordinasi
Tak lagi peduli makna
Entah apa kata berikut `kan tampil
Gaung suara masjid satu persatu berlomba
Seolah tunjukan pada Tuhan mereka
“Aku lah mahlukMu yang selalu memujaMu tatkala yang lain terlelap, maka lihatlah aku, Tuhan!”
Cukup tuduhanku atas mereka
Aku tak lebih baik dari mereka… jauh!
mengingatMu saja kadang lupa!
memujaMu hanya ketika bahagia!
memohon padaMu kala terpuruk!
Berharap kemurahanMu saat detik pengemisanku!
Sebentar lagi fajar
Suara penyeruMu meramai
Seisi kepala berdengung
Tapi aku tetap tarik selimut
Menjadi pengecut atas sinar sang fajar
Menjadi pendosa kala taburan rizkiMu berjatuhan dari ArrasyMu
Menjadi pendosa… pengecut!
Fajar telah terbit
Kelopak mataku terbenam
KK, -somewhere-some place-
Sik tho... kelopak mata terbenam ki maksude turu ya loer...?? Yo wis, biar ku ulangi baca dari depan lagi...
BalasHapusmantap gaan :)
BalasHapusAgen Bola
Agen Poker
Agen Sbobet
Agen Judi Bola
Bandar Bola
Situs Taruhan Bola
Website Taruhan
Website Taruhan
Agen Bola
Agen Poker
Bandar Bola
Bandar Poker