Sabtu, Maret 28, 2009

Endonesa (haruskah) Menangis Lagi?




ketika air mata belum lagi mengering
bahkan lelehannya masih mengental
dirubungi lalat
hampir berkarat

kini bencana harus kami tanggung lagi

tidak kami tidak akan seka tetes ini
biar menjadi bukti
biar jadi prasasti penderitaan
cukup sampai disini derita

kami harus berenang
kami harus kumpulkan puing kami
kami harus kubur kerabat kami
kami tak sempat lagi menangis


(Masih di daerah Banten, 28 Maret 2009)

6 komentar:

  1. Ya, pagi ini sudah tiada sejuk lagi...

    Aku titip pesan : jangan lupa HARI INI kita gabung ama 1 milyar orang di dunia buat matiin lampu dari jam 20.30 sampe 21.30 buat slametin bumi dari global warming. Walopun hanya 60 menit tapi kita udah bisa nyalain 900 desa, nylametin 284 pohon & menambah oksigen. tlg forward yaa.. demi our beloved earth ! regard..

    BalasHapus
  2. kata-kataku habis buat kesedihan ini
    biar Ebiet menyanyi lit,
    biarkan Ebiet menyanyi ...

    BalasHapus
  3. Airmata itu perlu, menangis dalam duka itu perlu, sambil menangis sambil bergerak, it's OK. Bencana selalu mengejutkan, mungkin ini shock therapy buat ibukota dan kita semua yg sudah terlalu kebal dengan "bencana" yang setiap hari kita lihat, kemiskinan, pelecehan terhadap kaum perempuan dan mereka yang terpinggirkan, sudah terlalu biasa terjadi. Nah, kalau air bah yg tiba2 meruntuhkan sebuah Situ, itu tidak biasa, dan membuat kita semua gamang, menyadari bahwa kematian datang tanpa repot2 mengetuk pintu dan menyuarakan "permisi" dia tak mengenal tata-krama, dan tak juga perduli pada tingkatan, semua sama, kapanpun, siapapun, apapun.

    Ah, tanah ini, negeri ini, memang berbau kematian, kematian fisik, kematian intelektual, kematian spiritual, kematian ideologi, kematian, kematian kematian, alam hanya mengkonfirmasikannya sahaja.

    Well, that's my personal view on this matter.

    BalasHapus
  4. yang paling menyedihkan aku adalah: MEGAWATI malah tetap sibuk berkampanye sambil menyalahkan warga masyarakat di Situ Gintung.

    (aku dulu pernah memposting "SIAP UNTUK APAPUN". Hanya itu yang bisa kukatakan untuk setiap bencana yang barangkali memang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, bagian dari riwayat kita...)

    BalasHapus

apa yang ada dikepalamu? apa yang menyumbat tenggorokanmu? apa yg membekukan jari-jarimu?... LONTARKAN!!