Minggu, Mei 15, 2011

Insomnia Pendosa



Sebentar lagi fajar

Aku masih mencari kata

Seisi kepala berdengung

Jemariku melemah

Jika saja mentari enggan

Bisa jadi kata-kata menguap

Jika kabut tetap melayang

Maka kelopak ini tak terkatup

Kata, mengapa harus tersiksa olehnya?

Makna, mengapa begitu kuat tuntutannya?

Baru saja niat berkata ‘henti’

Tapi jemari kian berontak

Bergerak lepas tanpa kordinasi

Tak lagi peduli makna

Entah apa kata berikut `kan tampil

Gaung suara masjid satu persatu berlomba

Seolah tunjukan pada Tuhan mereka

“Aku lah mahlukMu yang selalu memujaMu tatkala yang lain terlelap, maka lihatlah aku, Tuhan!”

Cukup tuduhanku atas mereka

Aku tak lebih baik dari mereka… jauh!

mengingatMu saja kadang lupa!

memujaMu hanya ketika bahagia!

memohon padaMu kala terpuruk!

Berharap kemurahanMu saat detik pengemisanku!

Sebentar lagi fajar

Suara penyeruMu meramai

Seisi kepala berdengung

Tapi aku tetap tarik selimut

Menjadi pengecut atas sinar sang fajar

Menjadi pendosa kala taburan rizkiMu berjatuhan dari ArrasyMu

Menjadi pendosa… pengecut!


Fajar telah terbit

Kelopak mataku terbenam


KK, -somewhere-some place-



2 komentar:

apa yang ada dikepalamu? apa yang menyumbat tenggorokanmu? apa yg membekukan jari-jarimu?... LONTARKAN!!