Senin, September 08, 2008

Gie Menamparku

Kau mengaku sebagai pemuda?!
Lantas untuk apa selimut itu?!
Hangatkan diri?
Agar tak masuk angin?!

Tapi Hutan Andalas terlampau luas,
Liar... bahkan imajiku terpuruk pada pokok batang trembesi itu
Telingaku bergidik mendengar aum Tiggris Sumatrans
Hutan hujannya menggigilkan pori-poriku, Gie!

Pengecut!
Hutan yang membuatmu terpuruk itu telah gundul
Tak ada lagi batang trembesi, Semua homogen; PALM!
Hutan itu tak lagi perawan, tapi menjanda berpuluh tahun
Nikmatilah petualanganmu membelah hutan Andalas, kawan

Benarkah itu Gie?
Bukankah selimut tebal dan kasur empuk ini begitu nyaman?
Mungkin kau pun ingin sejenak merebah diri
Menjauh dari Gunung, Hutan dan Politik Tai Kucing itu

(Tak disangka Gie bangkit, kepalan tangannya berkelebat cepat... PLAAKKK!!!)


"..Dan orang-orang seperti kita tidak pantas mati di tempat tidur..."*



Langkahnya gontai menembus malam

Berubah wujud menjadi Harimau Sumatera
Mengaum tapi menyayat hati
Menangis, mungkin


Satu titik di Andalas, 08-09-08
(catatan: * adalah kata-kata Soe Hok Gie 1969)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apa yang ada dikepalamu? apa yang menyumbat tenggorokanmu? apa yg membekukan jari-jarimu?... LONTARKAN!!