Sabtu, Juni 28, 2008

Jat & Eve, Where Are You?



KUBAKAR PATUNG BESI PRESIDEN REPUBLIK DRAKULA
(Jatmoko Putra Kota Gede)

Aku adalah mahasiswa yang membakar patung besi presiden Republik Drakula
Mula-mula kubakar kupingnya
Agar mereka mendengar teriakan rakyat
Lalu aku bakar hidungnya
Agar mereka menghirup bau amis darah kaum miskin kota korban pembantaian
Lalu aku bakar mulutnya
Agar bisa teriak lantang atas hati nurani rakyat
Lalu aku bakar puting susunya
Agar memuncratkan air susu segar
Lalu aku bakar anunya
Agar memuncratkan sperma kehidupan
Lalu aku bakar kaki patung besi Presiden Drakula
Agar mampu melangkah mendekati hati nurani rakyat
Ya, aku bisa membakar
Berbicara atas nama rakyat
Rakyat pun bertanya apakah mereka pernah menjadi rakyat?
Aparat hukum kongkalikong
Aparat birokrat ledha-ledhe
Demonstrasi mahasiswa dituduh cemarkan nama baik jogja

Sekalipun terinjak sepatu tentara kami tetap berteriak
`lawan terhadap ketidak adilan!`
karena kami barisan-barisan pemberani masa depan

-suatu malam di Malioboro, medio 2003, tapi kawanku satu ini jadi Momok Hiyong sekarang-



WAITING FOR EVE IN THE EVENING
(Menunggu Eve pada Suatu Malam)

Baru saja kuterima kabar
Bahwa seorang kawan datang ke kota ini
Dari sberang pulau, jauh jika berenang

Malam ini kabar itu kuterima
Sosoknya tak berubah
Belum lagi kuselami samudera pikirnya
Aku sudah terseret romansa

Ketika kutanya kabar kesehatannya
Senyum mengembang
Matanya hilang menjadi garis hitam
Pertanda kondisinya stabil

Manik Borneo satu ini, ah…
Tak kusangka kita bersua lagi
Tapi baru sedikit kudengar kicaumu
Belum juga kusaksikan pengakuanmu

Wahai manik Borneo
Masih ingatkah dirimu bertanya tentang bulan?
Tentang kebodohan malaikat maut
Tentang peluang suatu kebenaran
Juga tentang penentangan atas religi

Pastikan kau telah temukan jawabnya
Hasil pengembaran sebagai referensimu
Sementara ku tak menjawab
Kaulah pengembara itu bukan!


-buat Eve, Jogja10 Feb 04-


1 komentar:

  1. Letak keadilan Tuhan adalah, ketika manusia menemukan makna atas kehidupan yang ditemuinya dalam perjalanan waktu.

    Manusia mampu merasakan keadilan Tuhan, bila tak pernah menyerah mencari makna yang telah ditinggalkan Tuhan di setiap perjalanan waktu.

    indah puisimu, ka.

    BalasHapus

apa yang ada dikepalamu? apa yang menyumbat tenggorokanmu? apa yg membekukan jari-jarimu?... LONTARKAN!!