Masalah Menara Babil
ayam
di Tanjungpinang, berkokok
ayam
di Magelang, kluruk
ayam
di Sumedang, kongkorongok
ayam
di Amurang, bakuku
ayam
di Nanking, kukuyu
ayam
di Oxford, crow
ayam di Nijmegen, kraaen
ayam
di Bonn, krahen
ayam
di Cordoba, cacareo
ayam
di Montpellier, chant di coq
ayamnya sama
kuping manusia yang salah urus
-Remy Silado, Bandung 1974-
(hahaha...manusia...manusia... Gak cuma tentang ayam tapi juga tentang Agama, perspeltifnya pasti beda-beda)
Pemusik yang Cair Menjadi Simponi
Jemarinya semula menari lincah pada dawai
sesaat kemudian lumpuh tak bergerak
Gitarnya semula dari ruang resonansi keluarkan melodi melankolik
sesaat kemudian menguap kala dentingnya menggema
Partitur lagunya semula tunjukan panduan tangga nada
sesaat kemudian hablur kala musik ambil kendali
Telinga kami semula tajam
sesaat kemudian tuli.... kala pemusik cair menjadi simponi
YANG BERAKHIR DI TEMPAT SAMPAH SEBAGAI KORBAN !!!
Hari ini Mbok Nah belum juga melihat Bunga kecil
tapi matahari sudah berayun di ufuk barat
Malam ini Mbok Nah belum juga bisa tidur
tapi mentari sudah siap dengan sinarnya
Pagi ini Mbok Nah belum juga menyentuh sego lauk tempe
tapi lalat-lalat sudah berebutan di piring kaleng itu
Siang ini Mbok Nah belum juga mau berangkat ke sungai
tapi baju kecil Bunga kecil belum ada yang bersih
Sore ini Mbok Nah paksakan diri menuju sungai
di balik ilalang diantara tumpukan sampah lalat-lalat membisiki Mbok Nah
.... oooo aaaalllllaaaaaahhhh.... Nduk..... nduk..... Gusti..... Gustiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
(jogjakarta, 8/06/08)
Ketika perempuan itu patah karena semangatnya, namun kegarangannya tetaplah yang pertama di dunia.
BalasHapus