Lagi pula kenapa juga orang mau menuangkan kegelisahan hati, gundah gulana, pedih peri, realita sosial atau apapun juga koq harus terikat dengan aturan; ini tuh puisi! klo Sajak begini!, soneta lain lagi! bego lu ini mah prosa! belum lagi harus sesuai dg EYD ahhh prekk!!!. mari kita lihat gaya Jeihan dalam menuangkan ungkapan hatinya...... ladies and gentlemen........
MUKADIMAH PUISI mBelingsadjak ya sadjak
djedjak ya djedjak
sadjak cari djedjak
djedjak cari sadjak
biarkan
yang djedjak, djedjak
jang sadjak, ya sadjak
kutipan perkataan Jeihan "yang terang puisi mBeling di publikasikan secara luas dan terbuka sebagai reaksi atau lebih tepatnya sebagai jawaban atas apa yang dilakukan Rendra.." atau coba cermati ini....
HAL, 2
ooooooooo
ooooooooo
ooooooooo
ooooooooo
oooooooooooooooooo ooooooooo
ooooooooo ooooooooo ooooooooo
ooooooooo ooooooooo ooooooooo
ooooooooo oooooooooooooooooo
ooooooooo
ooooooooo
ooooooooo
ooooooooo
S.O.S
O 2
!
(1975)
Jeihan sudah mengkhawatirkan ancaman Global Warming Bung!!! Beliau sudah khawatir dengan kondisi udara bumi yang telah tercemar oleh berbagai macam zat kimia... sementara Oksigen (O2) membutuhkan pertolongan (ingat tanda minta tolong= S.O.S) dan diakhir puisi itu ada tanda pentung (!) yang berarti butuh perhatian khusus bukan?
ato coba renungkan ini.... (gak perlu kamu itung deh X ada berapa liat aja judulnya kl ga percya?)
ABAD DUA PULUH
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XX
Kita mau kemana?
(1975)
ato coba baca karya Remy Sylado ini....
PESAN SEORANG IBU KEPADA PUTRANYA
jangan
bilang
kontol
(1973)
keren kan? tapi untuk lebih lengkapnya kawan-kawan baca aja buku MATA mBeling JEIHAN terbitan Grasindo, klo masih ada loh bukunya... hehehe... soalnya aku dapat buku ini dari Book Fair Jogjakarta tahun 2005, harganya cuma lima rebu perak!!
sekedar perbandingan dengan karyanya Rendra berikut ini.....
kesadaran adalah matahari
kesabaran adalah bumi
keberanian menjadi cakrawala
... dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.....
ada kisah menarik berkaitan dengan puisi ini, aku pernah liat puisi ini dikutip dalam stiker POSMAnya ABAYO yg ditempel di Bus Jalur 12 trus kutulis kedalam `buku ajaib`ku dan selang beberapa tahun kemudian, ndilallahnya aku ketemu Rendra (asli) dikampusku (kampusku yg di dkt gamping loh bukan kampus ULM (Universitas Lek Man) kl ini extensi.. hehehe). Aku minta tandatangan Rendra pas ditulisan puisi itu dlm `buku ajaib`ku. eee...eee ternyata...eh ternyata... Rendra meng-koreksi tulisan ku itu yang semula
keberanian adalah cakrawala ........... dikoreksi menjadi
keberanian menjadi cakrawala
waktu itu Rendra bilang.."hehehe... bukunya letek yo de? tapi ini salah (sambil nunjuk kata`adalah`), harusnya `menjadi`" . uuuuiiiiitttssssss.... saluut...saluuttt....saaalluuttttt
(dalam hati ku.... `berarti kl beliau liat stiker-stiker lainnya pasti dia koreksi juga tuh!, bayangin aja klo ditempel juga di Bus Jaur 15, jalur 6, jalur 9 n jalur-jalur lainnya, bisa jalan-jalan keliling kota dong...sambil bawa spidol!!` kikikikikkkkkk..... huuushhhhhhh!!!!!
(ket; gambar-gambar aku download dari; www.loc.govexhibitsmaliimagesamm0001rs.jpg, wordofgodorwordsofmen.com, spencer.lib.ku.edu)
"Lagi pula kenapa juga orang mau menuangkan kegelisahan hati, gundah gulana, pedih peri, realita sosial atau apapun juga koq harus terikat dengan aturan; ini tuh puisi! klo Sajak begini!, soneta lain lagi! bego lu ini mah prosa! belum lagi harus sesuai dg EYD ahhh prekk!!!"
BalasHapusS e t u j u ! ! ! :)
bulb-mode
BalasHapusasik ada yg setuju.....
bulb-mode
BalasHapusasik ada yg setuju.....
'seorang teman'-mu yang penyair wannabe itu berinisial Srjn kah?
BalasHapus:-s
fur dir;
BalasHapusSrj tuh tingkatannya dah POEDJANGGA
loh! hati-hati....
POEDJANGGA PRIMBON tapi... weeks
Numpang lewat, ndereek langkuuung kang......
BalasHapuskeren! puisi mbeling butuh rai gedhek, ndas teng, mental terganggu. dan itu sangat sulit!
BalasHapushehehe...ulasan yg memabukkan... jadi tambah mabuk kata kata nih..
@ sandra: terimakasih dah menyempakan hadir di sini. waduhh.. saya lupa tuk memberitahu supaya minum ANTIMO dlu sebelum baca tulisan itu.. kekekekk
BalasHapus