Jumat, November 20, 2009

Sepotong Sesuatu ... potongan ke


Setelah dari TKP. Lokasi; Kantor Poltabes. 22.46 WIB.

Erlang mendekati Raya dan memastikan semua data dari memory card itu telah terhapus dan berpindah kedalam file komputer tapi Raya cukup cerdik, sebelum menghapus data itu dia juga telah meng-copy semua data kedalam flash disknya yang tertinggal sejak siang tadi masih menancap pada komputer, pengawasan Erlang luput pada benda kecil itu. Raya meminta ijin untuk dapat pulang tapi Erlang mencegah lagi, kali ini Erlang memberikan kunci motor agar dapat digunakan Raya karena dia tidak mau geraknya menjadi terganggu akibat menunggu Raya.
”Wah, terimakasih banyak nih Mas!” ekspresi bahagia tidak dapat dibendung Raya
”Terus STNK motornya mana?” Erlang hanya tersenyum mendengar pertanyaan Raya, lalu memerintahkan Hari untuk menjelaskan,
”Nanti Mas Raya ambil motor Shogun berwarna hitam dekat pos piket bilang dengan petugas piket bahwa kamu mengambil motor itu atas perintah komandan, kalau nanti ada razia motor kamu tinggal kasih kode lampu dua kali kepada petugas, pasti kamu tidak perlu dimintai SIM dan STNK,” Hari menjelaskan sambil tersenyum.
”Yakin nih Mas?!” ketiga petugas dalam ruangan itu tertawa cukup keras, cukup untuk menghancurkan kerasnya beban tugas hari ini.

****

Jumat, 8 Juni 2007. 01.35 WIB. Lokasi; Kos Raya
Jarum jam telah menunjukkan bahwa waktu telah bergulir menuju pergantian hari, suara handphone akhirnya membangunkan Raya dari nyenyak tidurnya setelah lelah berkutat di lokasi TKP seharian tadi. Layar handphone berkedip-kedip `Ikal calling`
”Gila jam berapa ini?” belum penuh kelopak mata itu terbuka tapi cukup jelas jam dinding menunjukkan pukul 01.35. Raya sudah bisa menerka kawan-kawannya telah menunggu di angkringan Lek Man. Jede pasti tidak bisa menjelaskan bahwa dia untuk waktu dekat ini tidak bisa berkumpul bersama kawan-kawannya atau memang mereka yang kepala batu, tidak mau percaya ucapan Jede. Handphonenya itu terus berdering dan berkedip, Raya kembali terlelap.
”Ahh, apalagi manusia keriting ini! Sialan, ganggu tidur!!” Raya mengangkat handphonenya tanpa membuka mata
”Aduh Kal, aku ngantuk banget nih! Malam ini aku gak bisa kumpul dulu, masih ngantuk, semalaman aku garap skripsi, bilang sama kawan-kawan malam ini aku absen. Aku mau tidur lagi,” kawannya berambut keriting itu memang tak kenal lelah untuk membujuk Raya mengikuti semua keinginannya.”hallo... hallo... Mas Raya... Saya Hari. Ayo bangun, inikan sudah siang loh! Komandan sudah menunggu di kantor, sebentar lagi kita akan pergi ke Sardjito untuk melihat proses otopsi mayat korban. Semalam Mas Yanto berhasil menemui keluarga korban bahkan mendapatkan ijin itu. Mas Raya mau ikut gak? Atau nanti menyusul saja ke Sardjito” ternyata bukan Ikal yang menelpon dan parahnya lagi sekarang sudah siang, Raya langsung bangun dari tidurnya, meminta maaf dan berjanji akan segera menuju Sardjito.

1 komentar:

apa yang ada dikepalamu? apa yang menyumbat tenggorokanmu? apa yg membekukan jari-jarimu?... LONTARKAN!!